Soundtrack Film Sore: Musisi Indie Keren Ini Bikin Film Makin Syahdu!

Irul Seo

JAKARTA, KOMPAS.com – Film drama fantasi yang dinanti-nantikan, Sore: Istri dari Masa Depan, siap menyajikan pengalaman sinematik yang luar biasa mendalam. Karya terbaru dari sutradara visioner Yandy Laurens ini tidak hanya mengandalkan kekuatan narasi dan visual, tetapi juga diperkaya dengan soundtrack istimewa yang digarap oleh deretan musisi ternama Indonesia. Musik dalam film ini diposisikan lebih dari sekadar pengisi latar; ia menjadi elemen krusial yang membangun atmosfer dan emosi. Dijadwalkan tayang di bioskop mulai 10 Juli 2025, film ini menjanjikan perpaduan apik antara cerita dan irama.

Para musisi papan atas yang terlibat dalam proyek soundtrack film Sore: Istri dari Masa Depan ini telah dipercaya untuk menenun narasi dan mengamplifikasi kedalaman emosional. Kehadiran mereka menegaskan komitmen film ini terhadap kualitas artistik yang menyeluruh.

Salah satu kontributor utama adalah Adhitia Sofyan, musisi indie yang dikenal dengan karya-karyanya yang puitis. Ia menyumbangkan dua lagunya yang ikonik, “Forget Jakarta” dan “Gaze”, yang tidak hanya ditampilkan tetapi juga diproduksi, serta diaransemen sendiri oleh Adhitia, kemudian diintegrasikan secara cermat sebagai bagian tak terpisahkan dari scoring film. Dalam sebuah konferensi pers pada 2 Juli 2025 di Menteng, Adhitia mengungkapkan bahwa keterlibatannya dalam proyek ini terasa sangat personal dan mendalam. Ia bahkan merasa lagu-lagunya berfungsi layaknya “aktor pendukung” yang secara aktif ikut serta dalam membangun dan memperkuat narasi film.

Kemudian ada grup musik progresif Barasuara, yang turut memperkaya palet suara film Sore: Istri dari Masa Depan dengan lagu-lagu powerful mereka, “Pancarona” dan “Terbuang dalam Waktu”. Pendekatan yang dilakukan sangat unik dan inovatif; sutradara Yandy Laurens bersama personel Barasuara melakukan “pembedahan” terhadap kedua lagu tersebut. Elemen-elemen instrumen dari lagu-lagu ini dipecah dan kemudian digunakan secara terpisah dalam scoring film. Strategi kreatif ini dirancang untuk memperkuat adegan-adegan tertentu, sekaligus secara langsung mendukung tema utama film yang berkisah tentang perjuangan kompleks dalam sebuah hubungan.

Cadangan Serupa:  Punisher Resmi Gabung Spider-Man 4! Jon Bernthal Kembali

Tak ketinggalan, band legendaris asal Yogyakarta, Sheila on 7, juga turut menyemarakkan soundtrack ini. Mereka mempersembahkan lagu “Hingga Ujung Waktu”, sebuah mahakarya yang diciptakan oleh sang gitaris, Eross Candra. Kehadiran karya-karya spesifik dari para musisi kaliber ini diharapkan mampu menciptakan dimensi emosional dan naratif yang jauh lebih kaya. Setiap nada dan lirik dirancang untuk beresonansi dengan cerita drama fantasi yang memukau tentang cinta tak bersyarat yang mampu melintasi batas waktu, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para penonton.

Ringkasan

Film “Sore: Istri dari Masa Depan” akan tayang pada 10 Juli 2025 dengan menekankan pentingnya soundtrack yang digarap oleh musisi ternama Indonesia sebagai elemen krusial dalam membangun suasana dan emosi film. Sutradara Yandy Laurens melibatkan musisi seperti Adhitia Sofyan yang menyumbangkan lagu “Forget Jakarta” dan “Gaze” serta merasa lagu-lagunya berperan sebagai “aktor pendukung”.

Selain Adhitia Sofyan, Barasuara juga berkontribusi dengan lagu “Pancarona” dan “Terbuang dalam Waktu” yang elemen instrumennya dipecah untuk memperkuat adegan dan tema film. Sheila on 7 turut memeriahkan soundtrack dengan lagu “Hingga Ujung Waktu”, yang diharapkan dapat memperkaya dimensi emosional dan naratif film tentang cinta yang melintasi waktu.