Fireless Kitchen – – Pernahkah Anda merasakan dinamika hubungan yang mirip wahana roller coaster, di mana euforia kebahagiaan mendadak sirna dan situasi berbalik 180 derajat dalam sekejap?
Jika demikian, ada kemungkinan besar Anda sedang menjalin hubungan dengan pasangan narsistik.
Menurut konselor integratif Katharina Wolf, narsisme bukanlah sekadar sifat egois, melainkan gangguan kepribadian yang kompleks. Individu dengan kepribadian narsistik dicirikan oleh kebutuhan ekstrem untuk dikagumi, kecenderungan untuk mengeksploitasi orang lain demi kepentingan pribadi, serta minimnya empati. Mereka juga seringkali memiliki rasa berhak yang berlebihan, bahkan obsesi terhadap kecantikan atau kesuksesan.
Seperti dilansir dari Womens Health Mag (10/9/2024), individu narsistik umumnya terbagi menjadi dua tipe: narsistik terang-terangan dan narsistik terselubung. Namun, salah satu perilaku paling mencolok yang kerap muncul dalam hubungan narsistik adalah gaslighting. Ini adalah bentuk manipulasi psikologis yang bertujuan membuat korban meragukan ingatan, persepsi, bahkan kewarasannya sendiri.
Psikoterapis Gerard Chevalier dari Chevalier Delapalme mengungkapkan, pada awalnya, menjalani hubungan dengan pasangan narsistik mungkin terasa seperti mimpi, di mana Anda dicintai tanpa syarat. Namun, seiring waktu, keanehan dan rasa tidak nyaman akan mulai menyelimuti, mengubah dinamika hubungan secara drastis.
Lantas, apa saja ciri-ciri pasangan narsistik yang patut Anda waspadai?
Baca juga: Studi Baru: Sering Gunakan Emoji Jadi Salah Satu Ciri Orang Narsistik
Ciri-ciri Pasangan Narsistik Menurut Psikolog
Berinteraksi atau menjalin hubungan dengan pribadi narsistik seringkali membuat seseorang merasa kehilangan jati diri, namun di saat yang sama merasa tidak berdaya untuk melepaskan diri. Oleh karena itu, memahami ciri-ciri pasangan narsistik menjadi sangat krusial sebagai langkah awal untuk menentukan tindakan selanjutnya. Berikut adalah ciri-ciri pasangan narsistik yang perlu Anda kenali, seperti dilansir dari Cosmopolitan (1/11/2024):
- Semua Terasa Terlalu Cepat dan Intens
Psikolog konseling Wendy Gregory menjelaskan, ketika Anda berkencan dengan seorang narsisis, hubungan tersebut cenderung berkembang dengan intensitas yang luar biasa sejak dini. Mereka mungkin akan menghujani Anda dengan kemewahan, perhatian berlebihan, serta janji-janji manis yang terasa menggebu-gebu. Seolah merayu Anda menjadi satu-satunya fokus perhatiannya, membuat Anda merasa istimewa layaknya seorang ratu.
- Sangat Menawan dan Karismatik
Orang dengan kepribadian narsistik seringkali memiliki daya tarik dan karisma yang kuat. Mereka mampu membuat Anda merasa sangat tertarik, bahkan menimbulkan keyakinan bahwa Anda telah menemukan belahan jiwa. Meskipun mereka cenderung mengungkapkan perasaan dengan cepat, Wendy memperingatkan bahwa apa yang terlihat belum tentu sesuai dengan kenyataan emosional mereka.
- Menceritakan Kisah yang Terlalu Indah untuk Jadi Nyata
Pasangan narsistik kerap mengisahkan hal-hal yang terasa “terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.” Mereka mungkin melebih-lebihkan kekayaan, posisi pekerjaan, atau lingkaran pertemanan dengan figur berpengaruh. Saat Anda mulai menyadari ketidaksesuaian fakta, mereka akan menyajikan alasan-alasan yang meyakinkan namun tetap tidak masuk akal. Bahkan, Wendy menambahkan, terkadang mereka sendiri mulai mempercayai kebohongan yang mereka ciptakan.
- Masa Lalu yang Diselimuti Fantasi atau Tragedi
Di balik narasi kehebatan yang mereka bangun, Wendy menjelaskan bahwa narsisis sebenarnya memiliki ketidaksukaan mendalam terhadap diri mereka sendiri. Kondisi ini mendorong mereka untuk menciptakan persona, termasuk dengan merangkai kisah-kisah masa lalu yang diselimuti balutan tragedi menyedihkan atau kesempurnaan bak negeri dongeng, seolah menyembunyikan realitas.
- Sangat Anti-Kritik
Meskipun orang narsistik gemar mengeluh dan mencari-cari kesalahan orang lain, ironisnya, mereka sendiri sangat sensitif terhadap kritik. Bahkan saran sekecil apa pun dapat memicu amarah atau sikap menarik diri dari narsisis.
- Menuntut Persetujuan Penuh
Sebagai konsekuensi dari ketidakmampuan mereka menerima kritik, individu narsistik pada akhirnya akan menuntut Anda untuk selalu menyetujui pandangan mereka. Dalam hubungan ini, Anda mungkin akan merasa suara Anda tidak pernah didengar, dan upaya untuk menyampaikan maksud kerap terbentur tembok ketidakpedulian.
- Jarang, Bahkan Tidak Pernah Meminta Maaf
Terapis kesehatan mental Miyume McKinley menegaskan, orang narsistik jarang, bahkan mungkin tidak pernah meminta maaf, karena mereka cenderung merasa tidak pernah berbuat salah. Sikap ini membuat mereka enggan bertanggung jawab dalam hubungan, dan sebaliknya akan selalu melimpahkan kesalahan kepada pihak lain, seperti ucapan “Kalau kamu tidak terlalu bergantung, aku tidak akan bersikap seperti ini.”
- Selalu Mengikuti Kehendaknya
Meskipun berlangsung secara halus, Wendy menjelaskan bahwa Anda mungkin akan mulai bertanya-tanya mengapa Anda selalu mengikuti kehendak pasangan narsistik. Dalam waktu singkat, bisa jadi Anda menyadari bahwa pilihan tempat makan, aktivitas, atau keputusan lain selalu didikte oleh keinginan mereka, bukan keinginan Anda sendiri.
- Perasaan Membenci Diri Sendiri
Karena narsisis gemar melimpahkan kesalahan kepada orang lain, efeknya Anda akan perlahan mengembangkan perasaan membenci diri sendiri. Wendy mengungkapkan, mereka akan menyalahkan Anda atas setiap kesalahan, besar maupun kecil, hingga Anda mendapati diri Anda semakin sering meminta maaf untuk hal-hal yang sebenarnya bukan tanggung jawab Anda.
- Minim Teman Jangka Panjang
Katharina Wolf menyebutkan bahwa narsisis umumnya tidak memiliki teman jangka panjang. Seseorang yang tampak begitu menawan dan hebat seharusnya memiliki banyak teman, atau setidaknya beberapa. Namun, jika ditelusuri lebih jauh, lingkaran sosial mereka biasanya hanya terdiri dari kenalan biasa, individu yang sering mereka ejek, atau bahkan musuh bebuyutan yang sengaja mereka pertahankan untuk tujuan tertentu.
- Merasa Terisolasi: “Duniaku Hanya Dia”
Selanjutnya, pasangan narsistik cenderung membuat Anda merasa terisolasi dari keluarga dan lingkaran pertemanan. Ini terjadi karena mereka menuntut perhatian penuh dan seringkali melontarkan kritik negatif terhadap orang-orang terdekat Anda, seolah ingin menjadikan diri mereka satu-satunya fokus dalam hidup Anda.
- Memiliki Riwayat Perselingkuhan
Terakhir, narsisis seringkali mudah bosan dalam hubungan dan cenderung cepat berganti pasangan. Mereka memiliki kemungkinan lebih besar untuk berselingkuh dalam hubungan, mengingat kebutuhan mereka akan perhatian dan validasi yang mungkin tidak cukup terpenuhi hanya dari satu orang.
Baca juga: Studi Baru: Ada Kaitan antara Hobi Bersolek dengan Gangguan Kepribadian Narsistik dan Psikopat
Itulah beberapa ciri-ciri pasangan yang memiliki kepribadian narsistik. Jika Anda mengenali tanda-tanda ini dalam hubungan Anda, penting untuk mengambil langkah bijak. Anda bisa memulai dengan menuliskan refleksi, menetapkan batasan yang jelas, serta membangun support system yang kuat. Apabila situasi semakin memburuk atau Anda merasa tidak sanggup menghadapinya sendiri, jangan ragu untuk menghubungi layanan bantuan profesional.
Ringkasan
Artikel ini membahas tentang ciri-ciri pasangan narsistik yang perlu diwaspadai. Narsisme adalah gangguan kepribadian kompleks yang ditandai dengan kebutuhan ekstrem untuk dikagumi, kurangnya empati, dan kecenderungan mengeksploitasi orang lain. Salah satu perilaku yang sering muncul dalam hubungan narsistik adalah gaslighting, yaitu manipulasi psikologis yang membuat korban meragukan kewarasannya.
Beberapa ciri pasangan narsistik meliputi hubungan yang terasa terlalu cepat dan intens, sangat menawan dan karismatik, sering menceritakan kisah yang terlalu indah, anti-kritik, menuntut persetujuan penuh, jarang meminta maaf, selalu mengikuti kehendaknya, membuat pasangan merasa membenci diri sendiri, minim teman jangka panjang, membuat pasangan merasa terisolasi, dan memiliki riwayat perselingkuhan. Jika mengenali tanda-tanda ini, disarankan untuk menetapkan batasan dan mencari dukungan profesional.