Aktris Hollywood Olivia Munn, 44 tahun, baru-baru ini berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan panjangnya menjadi ibu. Setelah berjuang melawan kanker payudara, ia melahirkan putrinya, Méi, melalui ibu pengganti (surrogate mother). Keputusan untuk menjalani program bayi tabung (IVF) dan kemudian menggunakan jasa ibu pengganti menunjukkan tekadnya yang luar biasa untuk membangun keluarga, meskipun dihadapkan pada tantangan medis yang serius.
Dalam wawancara dengan berbagai media ternama seperti People dan Meet the Press, Munn dengan jujur menceritakan perjuangannya melawan kanker, termasuk menjalani mastektomi ganda, histerektomi, dan ooforektomi. Lebih dari itu, ia juga menyuarakan pentingnya deteksi dini kanker melalui pemeriksaan kesehatan secara berkala. Kisah ini menjadi pengingat kuat bagi kita semua tentang pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan assessment kesehatan secara rutin.
Ikatan emosional Munn dengan ibu penggantinya jauh melampaui sebuah transaksi medis. Ia menggambarkannya sebagai pertemuan jiwa antara dua ibu, saling berbagi kegembiraan dan kecemasan dalam perjalanan menuju kelahiran Méi. Keikhlasan dan profesionalisme ibu pengganti tersebut sangat dirasakan Munn. Air mata haru membasahi pipi mereka berdua saat Méi lahir pada September 2024; suami dan ibu pengganti pun turut merasakan kebahagiaan yang sama. Bagi Munn, ibu pengganti bukanlah sekadar perantara, melainkan “anggota keluarga” baru yang berharga.
Uniknya, sepanjang proses kehamilan surrogate, Munn merasakan pengalaman yang tak terduga. Meskipun tidak mengalami perubahan fisik seperti kehamilan pada umumnya, ia merasa seperti “ayah yang sedang menantikan kelahiran anaknya”. Komunikasi harian dengan ibu pengganti dan menyaksikan perkembangan Méi melalui video membuat dirinya merasa terhubung secara emosional. Namun, ia juga mengakui perasaan sedikit terpisah karena peran biologisnya dilakukan oleh orang lain. Pengalaman ini menggarisbawahi kompleksitas dan keunikan proses surrogacy.
Setelah menjalani pengobatan kanker yang berat, termasuk mastektomi dan histerektomi, Munn menyadari bahwa surrogacy menjadi satu-satunya jalan untuk mewujudkan mimpinya memiliki anak. Lebih dari itu, ia tergerak untuk mengubah persepsi negatif yang seringkali dialamatkan pada surrogacy. Munn memanfaatkan platform media seperti Meet the Press untuk menyuarakan bahwa ibu pengganti pantas mendapatkan penghormatan, bukan kritikan. Baginya, surrogacy adalah sumber harapan bagi keluarga yang menghadapi tantangan medis.
Perjalanan surrogacy Olivia Munn membuktikan bahwa cinta dan pilihan medis dapat berjalan beriringan dalam menghadirkan kebahagiaan keluarga. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, sekaligus membuka dialog penting tentang surrogacy dan menghilangkan stigma negatif yang melekat padanya. Anak Olivia Munn lahir lewat ibu pengganti, sebuah keputusan yang penuh keberanian dan kasih sayang.
- Olivia Munn melahirkan anak melalui ibu pengganti setelah perjuangan melawan kanker payudara.
- Ikatan emosional yang mendalam dengan ibu pengganti memperkuat keyakinannya bahwa ibu pengganti bukan hanya perantara, tetapi “anggota keluarga” baru.
- Pengalaman “seperti ayah” selama proses surrogacy telah membuka dialog dan menghapus stigma terhadap surrogacy.
Ringkasan
Olivia Munn, 44 tahun, melahirkan putrinya, Méi, melalui ibu pengganti setelah perjuangan panjang melawan kanker payudara yang mengharuskannya menjalani mastektomi, histerektomi, dan ooforektomi. Keputusan menggunakan ibu pengganti dan program bayi tabung menunjukkan tekadnya untuk menjadi seorang ibu, sekaligus menjadi kampanye pentingnya deteksi dini kanker.
Munn membangun ikatan emosional yang kuat dengan ibu penggantinya, menggambarkannya sebagai “anggota keluarga”. Pengalaman uniknya sebagai “ayah yang menantikan kelahiran anaknya” selama proses kehamilan surrogate, menguatkan pandangannya tentang surrogasi sebagai pilihan yang terhormat dan mengatasi stigma negatif yang sering dialamatkan pada praktik ini.