Justin Bieber Sebut Hubungan Transaksional? Ini Penjelasannya!

Irul Seo

Kelelahan Justin Bieber dengan Hubungan Transaksional: Sebuah Perspektif Psikologis

Justin Bieber, melalui unggahan Instagram pada 8 Juni 2025, mengungkapkan rasa lelahnya akan hubungan transaksional. Ia merasa harus terus melakukan sesuatu agar dicintai, sebuah perasaan yang menurutnya bukanlah cinta sejati. Pengakuan jujur ini memicu diskusi mengenai dinamika hubungan dan definisi cinta yang sehat.

Dr. Pingkan C.B Rumondor, M.Psi., psikolog klinis dewasa dan peneliti relasi interpersonal, memberikan pencerahan. Ia menjelaskan bahwa hubungan transaksional, dalam ilmu psikologi sosial, dikenal sebagai exchange norm. “Pandangannya seperti hitung-hitungan,” ungkap Dr. Pingkan, yang telah berpengalaman selama 14 tahun dan memiliki praktik pribadi di SILC Counseling. Menurutnya, hubungan transaksional dicirikan oleh pola “Aku harus melakukan ini agar pasangan senang, tetapi aku sendiri tidak merasakannya.” Ini menggambarkan sebuah pertukaran, di mana seseorang merasa perlu memberikan sesuatu untuk mendapatkan balasan.

Berbeda dengan hubungan yang sehat. Dalam hubungan yang sehat, tindakan yang dilakukan dilandasi oleh komitmen pada hubungan itu sendiri, bukan semata-mata untuk menyenangkan pasangan. Tujuannya bukanlah pertukaran timbal balik, melainkan kebahagiaan bersama dan keberlangsungan hubungan. “Kata kuncinya adalah ‘sama-sama’,” tegas Dr. Pingkan. “Hubungan Justin Bieber menggambarkan exchange norm karena tindakannya diarahkan untuk mendapatkan sesuatu, bukan demi hubungan itu sendiri.”

Lalu, bagaimana dengan Systemic Transactional Model? Model ini memandang hubungan sebagai sebuah sistem yang saling bergantung (interdependence). Namun, menurut Dr. Pingkan, apa yang dialami Justin Bieber berbeda. “Ini hanya pertukaran untuk tujuan pribadi, bukan untuk hubungan. Tidak ada kebersamaan. Systemic Transactional Model menekankan adanya kebersamaan, di mana tindakan satu pihak berdampak pada hubungan dan pasangannya,” jelasnya. Dr. Pingkan memberikan contoh: “Misalnya, jika salah satu stres, pasangannya akan merasakannya dan bisa memberikan dukungan.”

Cadangan Serupa:  Keceplosan Lisa Mariana: Bukti RK Bukan Ayah Biologis Anaknya?

Curhatan Justin Bieber dan Rumor Rumah Tangga

Sebelumnya, Justin Bieber menulis di Instagram, “Lelah dengan hubungan yang transaksional. Jika aku harus melakukan sesuatu agar dicintai, itu bukan cinta.” Ungkapan ini muncul di tengah spekulasi mengenai hubungannya dengan Hailey Bieber. Ini bukan pertama kalinya Justin mengungkapkan keinginannya akan cinta tanpa syarat. Pada Mei 2025, ia menulis di Instagram Story, “Cinta itu bukan soal ‘kamu dapat sesuai yang kamu beri’. Cinta itu soal menerima.” Ia mengaku merasa lelah karena harus terus membuktikan dirinya layak dicintai.

Meskipun Justin berbagi kejujurannya, Hailey Bieber memastikan bahwa rumah tangga mereka baik-baik saja. Dalam wawancara dengan Vogue, ia membantah tegas rumor perceraian. “Rumor itu tidak benar,” ujarnya. Ungkapan jujur Justin Bieber ini pun menjadi refleksi penting tentang dinamika hubungan dan arti cinta yang sesungguhnya.

Ringkasan

Justin Bieber mengungkapkan kelelahannya terhadap hubungan transaksional di media sosial, merasa harus terus berbuat agar dicintai. Seorang psikolog klinis menjelaskan bahwa hubungan transaksional, atau exchange norm, dicirikan oleh pertukaran tindakan untuk mendapatkan imbalan, berbeda dengan hubungan sehat yang didasari komitmen dan kebersamaan.

Ungkapan Bieber ini muncul di tengah spekulasi masalah rumah tangganya dengan Hailey Bieber. Meskipun Bieber mengungkapkan rasa lelahnya, Hailey Bieber membantah rumor perceraian dan menegaskan bahwa rumah tangga mereka baik-baik saja. Pernyataan Bieber memicu diskusi tentang definisi cinta yang sehat dan dinamika hubungan.