Dunia musik internasional berduka. Connie Francis, penyanyi legendaris yang dikenal dengan suara emas dan lagu-lagu tak lekang waktu seperti “Pretty Little Baby” serta “Everybody’s Somebody’s Fool”, telah mengembuskan napas terakhir pada usia 87 tahun.
Kabar pilu ini dikonfirmasi langsung oleh Ron Roberts, pimpinan Concetta Records sekaligus sahabat dekat Connie Francis. Roberts mengungkapkan bahwa ikon musik tersebut berpulang setelah menghadapi penurunan kesehatan yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Francis Connie, Penyanyi Pretty Little Baby Meninggal di Usia 87 Tahun
Dua pekan sebelum kepergiannya, Connie Francis sempat dilarikan ke rumah sakit karena nyeri hebat di bagian bawah tubuh. Melalui media sosial, ia sempat membagikan kabar baik bahwa kondisinya mulai membaik usai menjalani perawatan medis. Namun, takdir berkata lain; kondisi kesehatannya memburuk drastis secara mendadak, hingga akhirnya komplikasi kesehatan merenggut nyawanya.
Baca juga: Lagu Pretty Little Baby Viral Setelah 63 Tahun Dirilis, Connie Francis Lupa
Lahir dengan nama lengkap Concetta Rosa Maria Franconero pada 12 Desember 1937 di Newark, New Jersey, Connie Francis dengan cepat memantapkan posisinya sebagai ikon pop global pada akhir 1950-an hingga awal 1960-an. Prestasinya mencetak sejarah ketika ia menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki puncak tangga lagu Billboard Hot 100 lewat lagu klasiknya, “Everybody’s Somebody’s Fool”.
Tak hanya itu, lagu legendarisnya yang dirilis pada tahun 1962, “Pretty Little Baby”, mengalami kebangkitan luar biasa. Berkat platform TikTok, lagu ini kembali viral dan berhasil memikat hati generasi baru. Buktinya, lagu tersebut telah diputar lebih dari 74 juta kali di Spotify dan bahkan menembus lima besar tangga lagu di Amerika Serikat, Inggris, serta Indonesia.
Baca juga: Lirik Lagu Nostalgia – Tate McRae
Di balik gemerlap kariernya, kehidupan pribadi Connie Francis dipenuhi dengan berbagai cobaan berat. Ia menghadapi trauma mendalam akibat serangan kekerasan pada tahun 1974, menjalani operasi pita suara yang nyaris mengakhiri karier bernyanyinya, dan berduka atas kehilangan saudara laki-lakinya dalam sebuah tragedi pada tahun 1981. Namun, semangat juangnya tidak pernah luntur. Dengan gigih, Connie Francis aktif terlibat dalam berbagai advokasi, khususnya bagi para korban kekerasan dan penderita masalah kesehatan mental, melalui kolaborasinya dengan organisasi terkemuka seperti Mental Health America.
Baca juga: Nostalgia Bersama KLa Project dalam Konser 36 Tahun Berkarya
Connie Francis akan selalu dikenang sebagai pelopor sejati bagi kaum perempuan di industri musik pop. Ia berhasil menelurkan lebih dari 100 lagu hits dan mencatat penjualan album fantastis, melebihi 100 juta kopi secara global. Kemampuannya menembus batas budaya dan bahasa menjadikannya figur yang universal dan dicintai di seluruh penjuru dunia. Selain itu, ia juga vokal menyuarakan pentingnya kesadaran kesehatan mental dan pemberdayaan bagi para korban kekerasan.
Baca juga: Nostalgia, Krist Novoselic Mainkan Lagu Pertama Nirvana “Love Buzz” di Kampung Halaman Kurt Cobain
Kini, Connie Francis meninggalkan seorang putra angkat serta warisan artistik luar biasa yang akan terus abadi melalui karya-karyanya. “Industri musik akan sangat merindukan sosok Connie Francis—seorang legenda dengan suara yang tak tergantikan dan hati yang tulus,” pungkas Ron Roberts dalam pernyataan resminya. Kepergiannya memang meninggalkan duka, namun melodi dan semangat juangnya akan senantiasa menginspirasi.
Ringkasan
Penyanyi legendaris Connie Francis, yang terkenal dengan lagu-lagu seperti “Pretty Little Baby” dan “Everybody’s Somebody’s Fool”, meninggal dunia pada usia 87 tahun. Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Ron Roberts, sahabat dekatnya, yang menyebutkan bahwa Connie Francis mengalami penurunan kesehatan signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Connie Francis, yang lahir dengan nama Concetta Rosa Maria Franconero, meraih popularitas global pada akhir 1950-an dan awal 1960-an. Selain kesuksesan musiknya, ia dikenal karena advokasinya bagi korban kekerasan dan masalah kesehatan mental. Ia meninggalkan warisan abadi dengan lebih dari 100 lagu hits dan penjualan album yang mencapai lebih dari 100 juta kopi di seluruh dunia.
