Bride Hard: Reuni Pitch Perfect Gagal? Review Jujur & Tuntas!

firelessteam

Menggabungkan ketegangan ala Die Hard (1988) dengan humor cabul Bridesmaids (2011) di tengah pesta pernikahan musim panas di pulau terpencil, itulah ide di balik Bride Hard (2025). Film aksi-komedi terbaru yang disutradarai oleh Simon West ini menampilkan Rebel Wilson sebagai Sam, seorang agen rahasia yang menyamar menjadi pengiring pengantin. Premisnya menjanjikan perpaduan aksi intens dengan komedi dewasa yang khas.

Berbekal durasi 1 jam 45 menit dan rating R (17+), Bride Hard mengajak penonton menyelami petualangan penuh tawa bersama karakter-karakter di dalamnya. Namun, apakah film ini benar-benar mampu memenuhi ekspektasi sebagai tontonan yang menghibur dan menyenangkan? Mari kita telaah lebih lanjut dalam ulasan film aksi-komedi ini.

Salah satu kekuatan utama Bride Hard terletak pada tema persahabatan wanita yang menjadi inti ceritanya. Hubungan Sam (Rebel Wilson) dan Betsy (Anna Camp) menjadi sorotan utama, di mana Sam, dengan identitasnya sebagai agen rahasia yang tersembunyi, harus melindungi teman-temannya tanpa mengungkap jati dirinya. Film ini secara menarik mengeksplorasi evolusi persahabatan, mulai dari canda tawa ringan hingga konflik mendalam, seraya menyelipkan pesan penting tentang penerimaan.

Dinamika grup semakin diperkaya oleh kehadiran pemeran pendukung seperti Anna Chlumsky sebagai ipar yang pasif-agresif dan Da’Vine Joy Randolph sebagai pengiring pengantin yang berhasil mencuri perhatian. Menariknya, lelucon terbaik dalam film komedi ini justru lahir dari adegan aksinya. Momen perkelahian Sam terasa sangat kreatif, di mana ia memanfaatkan setiap benda yang bisa ditemukan di sebuah pernikahan sebagai senjata: mulai dari alat catok rambut, nampan saji, botol sampanye, hingga obor crème brûlée. Adegan inventif semacam ini sekilas mengingatkan pada koreografi aksi dalam film Ballerina (2025) yang rilis beberapa bulan sebelumnya.

Cadangan Serupa:  Detective Conan: Misteri Akhirnya Terungkap? Kapan Tamat?

Meskipun demikian, tidak semua elemen Bride Hard berhasil memukau. Sayangnya, di balik premis yang menggiurkan, film aksi-komedi ini justru tersandung pada naskah yang terasa hambar dan eksekusi yang kurang matang. Upaya untuk memadukan aksi ala Die Hard dengan humor cabul ala Bridesmaids terasa dipaksakan dan kurang menyatu. Simon West, sutradara yang dikenal handal dalam film aksi, dan Rebel Wilson, yang bersinar dalam film komedi, terlihat kesulitan menemukan ritme yang tepat untuk menggabungkan dua genre ini.

Formula semacam ini sejatinya dapat berhasil jika sutradara dan bintangnya mampu menguasai baik aksi maupun komedi secara bersamaan. Ambil contoh, duo Edgar Wright dan Sandra Bullock, atau James Gunn dan Jennifer Lawrence, yang berhasil menciptakan sinergi apik. Rebel Wilson memang brilian dalam melontarkan dialog-dialog lucu, namun performanya dalam adegan aksi terasa kurang meyakinkan. Begitu pula Simon West yang tampak kesulitan merangkai irama komedi di tengah rentetan tembak-tembakan. Babak ketiga menjadi titik paling lemah dalam review film Bride Hard ini, di mana plotnya kehilangan arah dan tujuan. Dialog klise seperti “Setidaknya pernikahanku meriah!” gagal mengundang tawa dari penonton. Belum lagi efek visual yang terkesan minimalis, mengingatkan pada produksi yang lebih cocok tayang di platform streaming. Reuni di akhir film pun terasa dipaksakan, menyulitkan penonton untuk terhubung secara emosional dengan nasib karakter utama atau esensi pernikahan itu sendiri.

Pada akhirnya, Bride Hard gagal memenuhi potensi premisnya yang unik. Meskipun dihuni oleh deretan talenta menjanjikan seperti Rebel Wilson, Anna Camp, Da’Vine Joy Randolph, hingga Stephen Dorff, film ini terhambat oleh lelucon yang lemah dan alur cerita yang mudah ditebak. Stephen Dorff, yang tampil ala Hans Gruber dari Die Hard, memang menambah sedikit intrik, namun kehadirannya tidak cukup untuk menyelamatkan film dari kebosanan.

Cadangan Serupa:  Jung Il Woo Comeback! Intip 3 Pemeran Utama Drakor Splendid Days

Bagi penggemar komedi ringan atau tontonan aksi tanpa ekspektasi yang tinggi, film aksi-komedi ini mungkin masih bisa dinikmati dalam suasana santai bersama teman-teman. Namun, bagi Anda yang mencari sebuah film aksi-komedi yang solid dengan emosi mendalam, Bride Hard terasa kurang bertenaga dan hambar. Silakan saksikan sendiri untuk membentuk opini Anda. Bride Hard dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai Jumat, 18 Juli 2025.

Ringkasan

Bride Hard adalah film aksi-komedi yang mencoba menggabungkan elemen Die Hard dan Bridesmaids, dibintangi Rebel Wilson sebagai agen rahasia yang menyamar di pesta pernikahan. Film ini menyoroti tema persahabatan wanita, terutama antara karakter Wilson dan Anna Camp, serta menampilkan adegan aksi inventif dengan memanfaatkan properti pernikahan sebagai senjata.

Sayangnya, Bride Hard gagal memenuhi potensinya karena naskah yang hambar dan eksekusi yang kurang matang. Perpaduan aksi dan komedi terasa dipaksakan, dan penampilan Wilson dalam adegan aksi kurang meyakinkan. Meskipun ada talenta seperti Stephen Dorff, film ini dinilai kurang bertenaga dan hambar bagi penonton yang mencari film aksi-komedi yang solid.

Tags

Avatar

firelessteam

Sebagai seorang penulis laman web berkaitan kafe, saya menggabungkan kecintaan peribadi terhadap kopi dan suasana santai kafe dengan kemahiran menulis saya. Dengan pengalaman langsung menikmati pelbagai jenis kopi dari pelbagai kafe, saya mampu mengeksplorasi nuansa unik setiap tempat dan menggambarkannya dengan terperinci dalam tulisan saya.