Grup band legendaris Superman Is Dead (SID) baru-baru ini berbagi rahasia di balik kekompakan mereka yang luar biasa, memungkinkan mereka bertahan selama tiga dekade di panggung industri musik Tanah Air. Kisah ketahanan ini semakin mengesankan mengingat perjalanan SID tidak selalu mulus, terutama dengan kasus hukum yang sempat menjerat sang drummer, Jerinx.
Jerinx, yang pernah menghadapi vonis penjara pada tahun 2020 akibat kasus pencemaran nama baik Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan kembali dipenjara pada 2022 karena kasus pengancaman terhadap Adam Deni, membuktikan bahwa tantangan personal tidak menggoyahkan fondasi band mereka. Situasi ini justru menjadi konteks menarik di balik narasi kekompakan mereka yang kuat.
Menurut vokalis SID, Bobby Kool, kunci utama kekompakan mereka adalah ikatan batin yang telah terjalin kuat sejak lama. “Ya, lagi-lagi kami melebur jadi satu,” ungkap Bobby Kool saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/7/2025). Pernyataan ini menggarisbawahi kedalaman hubungan personal yang melampaui sekadar kolaborasi profesional.
Senada dengan Bobby, Jerinx menambahkan bahwa kebersamaan SID juga tak lepas dari akar mereka di Bali. Lingkungan yang mendukung rasa kepedulian satu sama lain, jauh dari hiruk pikuk kota industrial, menjadi fondasi kuat yang membentuk karakter mereka. “Itu keberuntungan kami karena enggak tinggal di kota industrial seperti Jakarta, yang sangat materialistik, mungkin ya, tanda kutip. Kami tinggal di Bali, jadi insting kami enggak terlalu dominan. Mungkin itu analisa kami,” tutur Jerinx, menggarisbawahi pengaruh lingkungan terhadap filosofi band mereka.
Jerinx melanjutkan, “Bisa jadi ceritanya beda kalau kami tinggal di kota seperti Jakarta. Salah satu dari kami kena kasus, langsung dipecat. Padahal sering kejadian begitu baru dicurigai, udah dipecat, ternyata pelakunya bukan dia.” Pernyataan ini menyoroti bagaimana SID memilih untuk tetap utuh di tengah badai, menunjukkan loyalitas yang jarang ditemukan di kancah musik.
Menimpali pandangan tersebut, Bobby Kool menegaskan bahwa Superman Is Dead adalah cerminan sejati dari makna sebuah band yang sesungguhnya. “Mungkin mereka (band-band lain) belum tahu arti kata ‘band’ yang sebenarnya,” cetus Bobby, dengan nada bijak, menyiratkan bahwa definisi kekeluargaan dan kesetiaan adalah inti dari identitas SID.
Kini, Superman Is Dead tengah mempersiapkan perayaan akbar tiga dekade perjalanan mereka melalui konser spesial bertajuk Distorsi Tiga Dekade. Acara yang dijanjikan akan menjadi sorotan bagi para penggemar ini akan digelar di Ex Hanggar Teras Pancoran, Jakarta Pusat, pada 17 Agustus 2025, menandai tonggak sejarah penting bagi band ini.
Untuk konser istimewa ini, Bobby Kool mengungkapkan bahwa mereka akan segera memulai latihan intensif untuk membawakan lagu-lagu yang telah disusun. “Beberapa di antaranya belum pernah kami tampilkan sebelumnya,” pungkasnya, menjanjikan penampilan yang tak terlupakan dan penuh kejutan bagi para penggemar setia yang telah menemani perjalanan Superman Is Dead selama 30 tahun.
Ringkasan
Superman Is Dead (SID) mengungkapkan rahasia kekompakan mereka selama tiga dekade, bahkan di tengah tantangan seperti kasus hukum yang menimpa Jerinx. Bobby Kool menekankan bahwa ikatan batin yang kuat menjadi kunci utama, melampaui sekadar hubungan profesional. Jerinx menambahkan bahwa lingkungan Bali yang penuh kepedulian turut berperan penting dalam membentuk karakter band.
SID menganggap diri mereka sebagai representasi sejati dari makna sebuah band. Mereka akan merayakan 30 tahun perjalanan mereka dengan konser spesial bertajuk Distorsi Tiga Dekade di Jakarta, yang akan menampilkan lagu-lagu yang belum pernah dibawakan sebelumnya. Konser ini akan menjadi tonggak sejarah penting bagi band dan para penggemarnya.
